~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Saat es merasa malu pada langit
biru yang kecil
Aku melihat seraut wajah yang
cemberut
Aku kaget saat aku melirik ke
wajahmu
Hei,apa yang sedang kau lakukan?
Apakah ini cukup? Atau aku
terlambat?
Aku masih belum bisa
menebak kamu kenapa
“Maaf”,entah kenapa kata itu
menjadi sangat sulit diucapkan sejak saat itu
Pertengahan musim panas yang
berumput sudah mulai mencair
“Maaf”,entah kenapa kita berdua
menjadi sangat bingung sejak saat itu
Aku ingin mengatakan itu,tetapi
aku tidak bisa mengatakannya
Meskipun kamu selalu kesakitan
saat bersamaku
Maaf,itu semua terjadi karena aku
Saat mendekatimu,rasanya seperti
menjauh darimu
Aku hanya mendesah pelan dan ‘menghilang’
ke dalam soda
Janji-janji terdengar seperti
candaan ditelingaku
Hatiku hancur karena plester
Apakah ini cukup? Atau aku
terlambat?
Aku masih berpura-pura merasa
tegar
“Maaf”,entah kenapa kata itu
menjadi sangat sulit diucapkan sejak saat itu
Pertengahan musim panas yang
berumput sudah memanggil
“Maaf”,entah kenapa kita berdua
menjadi sangat bingung sejak saat itu
Aku ingin mengatakan itu,tetapi
aku tidak bisa mengatakannya
Bahkan meski aku ingin tersenyum
Maaf,itu semua terjadi karena aku
Sekarang semuanya sudah
tertinggal diatas pasir
Dan itu adalah jejak kaki
Untuk hariku yang kemarin,
Jika kita bisa bertemu lagi,aku
tidak lagi ragu soal itu
“Bodohnya”
“Maaf”,entah kenapa kata itu
menjadi sangat sulit diucapkan sejak saat itu
Pertengahan musim panas yang
berumput tidak mencair…
“Maaf”,saat kamu tersenyum,dunia
ini seolah keluar dari perubahan yang telah terjadi
Jika pertengahan musim panas yang
berumput akan menguras habis perasaanku
“Maaf”,mengapa kata itu jadi
susah diucapkan?
Aku ingin mengatakan itu,tetapi
aku tidak bisa mengatakannya
Tunggu aku,aku akan membuatmu
tersenyum,meskipun itu tidak mungkin
Maaf,itu semua terjadi karena aku
Maaf,itu semua terjadi karena aku
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar